Bila

Bila ditinggal rabi, aku kudu pie ?

Kalimat diatas merupakan salah satu ultimate question of the universe. Ada manusia dimana takdir dan dunia ada di genggamannya, seolah anak kesayangan Tuhan yang selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kehidupan seolah - olah menghamparkan karpet merah dihadapannya. Namun disudut yang terasing, ada beberapa dari manusia yang menjadi musuh alam semesta.

Ultimate question diatas berlaku bagi mereka yang berjuang melawan alam semesta. Mereka yang hidup dalam mode "hard mode", berusaha mengubah takdir dan mati - matian mengejar mimpi. Mereka yang bersepeda sewaktu sepeda belum menjadi tren kekinian. Mereka yang yang mengenakan batik sewaktu batik dianggap ndeso dan belum di klaim negara tetangga. Mereka yang terlahir dengan wajah tahu bacem absurd. Tubuh mereka yang berpostur terong India. Mereka yang mencintai dengan tulus, merelakan cinta mereka untuk yang terbaik. Mereka yang berpikir bahwa mereka sendirian…!!

Tidak..!! (jatuh tersungkur)
Mereka tidak sendirian…!! (berusaha bangkit)
KITA…KITAAA……uhuk…uhuk (muntah darah)
KTA ADALAH TEMAAAN...!!!
Bersama - sama kita akan lawan alam semesta. Bersama kita akan ubah takdir. Bersama kita akan membangun Indonesia.

♬ … (Backsound Spoken - Through It All)
And through it all
Our worlds have been broken
We've been burned by the flame
But we will rise from the ashes again
… ♪
—————————
NOTE
—————————
Jangan khawatir, tulisan absurd & tidak jelas diatas sama sekali bukan isi ataupun review dari buku berjudul “BILA” karangan LAINI. Buku “Bila” menceritakan kehidupan Nabila dengan lebih kompleks, teratur, dan tentu saja jauh lebih menarik. Seseorang yang merasa dirinya yang terbaik untuk orang yang dia cintai, namun tiba - tiba tergantikan. Perjuangan untuk move on dan belajar untuk kembali mencintai.

Membawa pesan moral yang bagus dimana konflik batin bisa diselesaikan dengan kesabaran dan kebijaksanaan, tanpa harus terjun dari jembatan. Mengajarkan kekuatan untuk bertahan dari gelombang kehidupan yang tak punya belas kasihan. Cerita juga sangat hidup, membuat saya ingin menjadi tokoh Fa yang bisa double kill. Kecil bahagia, muda dapat yang istimewa…heu…heu (mimisan).

Masukan saya untuk buku ini:
  1. Saya rasa umur tokoh wanita masih terlalu muda untuk bicara pernikahan. Tapi entahlah, di Indonesia minimal umur wanita untuk bisa menikah adalah 16 tahun.
  2. Klimaks konfliks menurut saya kurang tajam, misal bacok - bacokan gitu, ngajak ketemuan tanpa merasa bersalah adalah penghinaan. Oh…ini novel romance & kehidupan ya, maaf…masih kepikiran novel “Perfume”.
  3. Bagi saya ada satu adegan yang kurang detail, yaitu yang ada kata "polos" (mimisan semakin deras).
Sekian dari saya, banyak kurangnya mohon maaf. Terus menulis Nona Laini Laitu dan semakin bersinar.

Posted by
Test

More

Hujan

Sedikit mendung dan udara cukup lembab, dua sahabat bercengkerama seperti biasa. Saling bertukar masa dan kisah. Semua seperti biasanya, dua orang yang merasa saling menghargai bersama - sama berjalan melawan hari. Namun mereka hanya anak - anak yang belum pernah diuji. Satu dari keluarga yang berkecukupan, satu satu lagi dari keluarga yang serba kekurangan. Seorang sahabat yang sangat murah hati, mau berjalan disamping anak kumuh yang banyak meminta bantuan dan kadang tidak tahu diri. Namun anak miskin yang mencoba hal terbaik untuk bisa menjadi sahabat yang baik.

Semuanya berjalan sederhana, waktu berlalu dan takdir seakan mencoba mengancurkan semuanya. Apalah arti sahabat ketika kedua orang yang bersahabat harus jatuh hati pada orang yang sama. Inilah ujian pertama yang harus dihadapi oleh kedua anak ingusan tadi. Anak yang murah hati, wajah rupawan, dan pribadi yang bijak memiliki semua yang diimpikan oleh anak miskin. Melahirkan awan gelap di hati anak miskin. Semuanya tidak pernah lagi sama. Mereka mencoba merubah keadaan, namun keadaan tidak terlalu berpihak pada di anak miskin. Langit hitam selalu muncul dalam hati anak miskin, sehingga dia harus tenggelam dalam mimpi buruk. Perlahan namun pasti, keduanya mulai berjalan ada takdir yang berbeda, sambil berharap mimpi buruk keduanya tidak akan pernah terjadi. Suatu saat mungkin hujan akan menumbuhkan kembali hati kering mereka.

Posted by
Test

More

Dunia 5 Dimensi

Beberapa kali saya mendengar pintu atau jendela yang digedor pada saat kondisi sepi, sendirian, dan larut malam. Kejadian pertama yang saya ingat terjadi pada sekitar jam 1 malam ketika masih duduk di bangku SD. Jendela digedor cukup keras dan membuat saya kaget. Setelah saya cek ternyata jendela belum terkunci dan ketika saya intip dari celah jendela, tidak terlihat tanda - tanda kehidupan. Kemudian kejadian yang hampir sama terulang entah sudah berapa kali.

Awalnya saya pikir hanya orang iseng atau kejadian supernatural, dan saya mulai menganggap hal yang biasa. Namun setelah melihat "Interstellar" saya menjadi khawatir. Bagaimana jika orang yang memukul pintu atau jendela tersebut adalah saya sendiri di masa depan. Terjebak di dunia 5 dimensi yang dapat menembus melewati batas waktu, namun terperangkap dan terpenjara dalam blok dimensi. Sendirian dan putus asa, menyesali apa yang sudah saya lakukan saat ini. Mati - matian mencoba memberitahu diri saya sendiri di dimensi ini agar berubah, tapi pada akhirnya tetap saja tidak mampu mengubah masa depan.


Mungkin sudah saatnya saya belajar sandi morse, agar saya di masa depan bisa memberi tahu apa yang harus saya lakukan saat ini. Karena ada pertanyaan yang ingin saya sampaikan untuk diriku di masa depan. Apakah KPK dan Polri bisa bersatu memperbaiki birokrasi ? kemudian apakah para pendukung kedua mantan capres bisa move on dan bersama - sama mambangun bangsa ?

Jika ada orang yang tidak mampu move on dari mantan calon presiden yang sedikit bulat dan satu lagi seperti kurang gizi, maka jangan tanya kenapa saya kesulitan moven dari mantan calon yang begitu bersinar...paham...!!

Posted by
Test

More

Musim Liburan ? Duh .. !!

Sebagai seorang introvert akut, musim liburan bisa dikatakan musim yang kelam, kenapa ? karena tempat favorit yang biasanya sepi, atau jalan - jalan yang biasanya lenggang akan penuh sesak dengan manusia. Membanyangkan kumpulan manusia saja akan membuat seorang introver sesak nafas, apalagi harus berada didalamnya.


Problem - problem batin seperti ini hanya bisa dirasakan oleh seorang introvert. Kehidupan itu rasanya aneh kadang - kadang. Saya sendiri tidak habis pikir bagaimana seorang ekstrovert bisa mendapatkan energi dari keadaan yang sedemikian rupa, lokasi yang penuh dengan manusia seperti pasar malam, festival, dsb. Dimana begitu saya berada dalam lokasi penuh dengan manusia, rasanya  terkapar tak berdaya seakan - akan orang - orang menyerap energi dalam tubuh.

Dan dalam keadaan sehari  - hari, pasti ada moment ketika seorang introvert terpaksa harus sersikap seperti extrovert, entah karena tuntutan pekerjaan atau tuntutan sosial. Sometimes it's feel like better to have never been born. I'm sorry, I hope I was wrong. Tapi rasanya kehidupan tidak di design untuk introvert, jadi mau tidak mau seorang introvert harus menyesuaikan diri dengan kehidupan yang didominasi oleh extrovert. Bukan meng-kambing hitamkan extrovert, namun mungkin takdir kehidupan memang seperti ini. Well, bukan saatnya untuk mengeluh. Bagaimanapun bentuk tantangan dunia, we're here and ready.

Lalu kira - kira, pekerjaan apa yang cocok dan mendukung bagi seorang introvert ? kita tentu sering baca di tutorial introvert survival, tapi menurut saya pribadi, pekerjaan yang paling cocok sebagai introvert adalah pengusaha. What the ??. Yes, awalnya bisa jadi sulit, tetapi pada akhirnya paling tidak introvert akan punya banyak waktu untuk memanjakan kebutuhan introvert-nya. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi tidak ada salahnya dicoba.

Posted by
Test

More

Lemon Tree


I'm sitting here in the boring room
It's just another rainy Sunday afternoon
I'm wasting my time
I got nothing to do
I'm hanging around
I'm waiting for you
But nothing ever happens and I wonder


Posted by
Test

More

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Yep, itu yang biasa jadi pendorong utama saat terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh umat muslim. Saya seorang muslim, jadi saya hanya akan membicarakan masalah seputar agama yang saya yakini. Beberapa waktu lalu saya melihat wawancara tahanan seorang extrimis. Dia ditanya kenapa dia melakukan pengeboman, dan jawaban simple beliau adalah "amar ma'ruf nahi munkar". Tentu saya sebagai orang biasa kaget dengan pernyataan ini. Bagaimana bisa disebut mengajak kebaikan dan mencegah keburukan dengan melakukan penyerangan kepada warga sipil yang mungkin tidak tahu apa - apa. Dan lagi - lagi ungkapan tadi menjadi alasan terjadinya kekerasan sektarian di Indonesia.

Apa arti sebenarnya dari "amar ma'ruf nahi munkar". Apakah dari ungkapan tadi kita wajib membunuh/memukuli orang yang kita anggap tidak sesuai dengan pandangan kita ?. Saya sedikit agak aneh dengan orang - orang yang mengatakan Islam cinta damai, akan tetapi apa yang dilakukannya jauh dari kata damai. Mulai dari berkhotbah seperti orang kerasukan, sampai mengumpulkan massa dan membuat kekacuan. Mereka berkata itu adalah perintah Tuhan dan membela Tuhan. Apa kemudian dengan alasan tadi kita berhak besikap seperti Tuhan yang berhak mencabut nyawa seseorang ? Apakah tidak ada cara yang lebih bijak untuk menjalankan ungkapan tadi selain dengan kekerasan dan kerusakan ?

Sejujurnya harapan saya kepada umat muslim semakin luntur, belum lagi berita seorang anak umur 8 tahun yang meninggal karena pendarahan di hari pernikahannya. Berita seperti ini tidak hanya sekali tertulis di media, namun berkali - kali. Mengapa agama bisa jadi dalih untuk melakukan kerusakan !?. Salah agamanya atau salah pengikutnya ?. Kekacauan di Syria. Mesir, dan negara Timur Tengah lainnya. Pengrusakan makam oleh pejuang Islam di Syria. AAAAAHH...apa yang salah dengan dunia ini ??. Dimana pejuang bijak seperti Salahudin Al Ayubi, dimana cendekiawan cerdas seperti Ibnu Sina ?. Atau mungkin, saya hanya manusia yang tidak pernah tahu bagaimana Tuhan bekerja.


Posted by
Test

More

Kekonyolan Orang Indonesia

Beberapa waktu yang lalu, saya mengalami beberapa hal yang tidak menyenangkan, dimana terjadi dalam satu hari. Saya benar - benar benar tidak habis pikir. Selama ini saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi orang lain, saya tidak pernah berpikir berapa besar hal yang telah saya berikan kepada orang yang saya hormati. Sewaktu kecil saya pernah bertengkar dengan kakak saya karena kakakku tidak merawat dan memperlakukan layang - layang teman dengan baik. Saya selalu mencoba untuk respect, dan menjadi seseorang yang baik walapun kadang orang lain mungkin tidak puas dengan apa yang saya berikan. Mungkin apa yang saya lakukan merupakan hal yang kecil & sepele, namun itu yang bisa saya berikan. Prinsip saya adalah memberikan manfaat bagi orang yang ada disekitar saya. Akan tetapi, saya harus berhadapan dengan orang yang ternyata memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengan saya.


Pertama, antri adalah hal yang sepele, tapi tidak bagi orang Indonesia. Mulai dari kalangan anak - anak sampai tua, selalu berebut, seperti ayam berebut makanan. Sangat banyak pengalaman ketika saya antri dan diserobot. Pengalaman yang paling membuat saya kecewa adalah ketika saya diserobot orang yang saya hormati. Ada seorang penjual makan didepan tempat tinggal saya dengan keadaan ekonomi yang bisa dikatakan pas - pasan. Ketika saya membeli dagangannya, saya sempatkan berbincang - bincang. Kami memang tidak terlalu akrab. Tapi saya cukup terkejut ketia saya berada disebuah antrian, beliau langsung main serobot tepat di depan saya. Rasa hormat saya kepada beliau langsung hilang, berubah menjadi kekecewaan. Kejadian seperti ini tak lepas karena keegoisan sang pelaku yang ingin enaknya sendiri. 



Kedua, bagaimana mungkin orang berkata kurang nyaman untuk didengar kepada orang yang meminta bantuannya, padahal sudah menjadi pekerjaannya untuk membantu orang tersebut. Ini saya alami ketika saya harus berurusan dengan birokrasi. Kita tentu tau betapa sulitnya melewati medan birokrasi. Belum lagi dilempar kesana - kemari. Nah kejadian ini saya alami ketika ada kesalahan teknis terhadap berkas yang saya ajukan ke birokrasi tersebut. Saya diminta menemui seseorang, tentusaja di lokasi yang berbeda dengan kantor birokrasi tadi. Setelah bertemu dengan orang tadi saya sudah mendapat sambutan yang kurang nyaman. Dan ketika proses konsultasi berlangsung, banyak kata - kata yang menurut saya tidak nyaman didengar. Ketika saya sedang diskusi dan berfikir sejenak untuk melengkapi form, beliau berkata kepada saya "Bisa lebih cepet ga? Ini mau dipake !!". Hah..?? tentu saya sangat terkejut dengan kata - kata tersebut. Saya datang dengan sesopan mungkin, dan orang tersebut yang memiliki kewajiban utnuk membantu orang yang memiliki masalah yang saya hadapi. Tapi yang saya hadapi seperti preman hendak ngusir orang.


Ketiga, ternyata di Indonesia, hidup sesosok makhluk yg memaki & mengancam orang yang mencoba membantu & memberikan pemahaman yang baik kepada dia. Suatu hari saya menerima telepon dari seseorang yang hendak konsultasi. Awalnya beliau menanyakan sesuatu dan berusaha membanding -  bandingkan dengan produk/ jasa lain. Nah ditengah konsultasi tadi beliau mengutarakan sebuah pendapat yang salah mengenai apa yang beliau konsultasikan, otomatis saya dengan sesopan mungkin mencoba meluruskan pemahaman beliau, dan memberitahu bahwa informasi yang beliau terima itu salah. Saya kaget, tanggapan yang saya terima di luar ekspetasi saya. Tiba - tiba saja beliau mengeluarkan nada tinggi, mulai mendebat. Dan tentu saya tetap memgang teguh pendirian saya karena saya merasa benar dan ada dokumentasi resmi mengenai hal tersebut, hingga akhirnya keluar ancaman akan membuat laporan penipuan atas apa yang saya katakan. What???...konyol bukan ?? Jelas - jelas ada dokumentasi resmi, yang mendukung pendapat saya, akan tetapi beliau tetap ngeyel dan malah keluar dari topik, berganti menjadi sumpah - serapah, makian, dan ancaman. pada akhirnya konsultasi berakhir dengan kekecewaan.


Keempat, keinginan untuk menang sendiri dengan mengorbankan orang lain. Sama seperti antri tadi, ini merupakan penyakit orang Indonesia yang mungkin sudah mendarah daging. Suatu sore saya terjebak macet. Disebuah pertigaan yang semrawut karena tidak ada polisi. Dan tiba - tiba saja seseorang keluar dari mobil, mengacungkan pistol, membuka jalur untuk mobilnya. Mungkin bagi dia, dia merasa seperti jagoan, tapi bagi orang lain, terlihat seperti pecundang. Hal ini juga terjadi seperti yang sedang hangat diberitakan di media akhir -akhir ini. PKL yang menduduki badan jalan dan menolak direlokasi. Suatu hal yang biasa di Indonesia di mana dari rakyat kalangan bawah sampai kalangan atas ingin mendapatkan keuntungan sebesar - besarnya dan tentu saja dengan melupakan hak - hak orang lain. Lebih takut makan daging babi daripada makan uang hasil korupsi.

Posted by
Test

More

Copyright © / Candra Aditama

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger