Hujan

Sedikit mendung dan udara cukup lembab, dua sahabat bercengkerama seperti biasa. Saling bertukar masa dan kisah. Semua seperti biasanya, dua orang yang merasa saling menghargai bersama - sama berjalan melawan hari. Namun mereka hanya anak - anak yang belum pernah diuji. Satu dari keluarga yang berkecukupan, satu satu lagi dari keluarga yang serba kekurangan. Seorang sahabat yang sangat murah hati, mau berjalan disamping anak kumuh yang banyak meminta bantuan dan kadang tidak tahu diri. Namun anak miskin yang mencoba hal terbaik untuk bisa menjadi sahabat yang baik.

Semuanya berjalan sederhana, waktu berlalu dan takdir seakan mencoba mengancurkan semuanya. Apalah arti sahabat ketika kedua orang yang bersahabat harus jatuh hati pada orang yang sama. Inilah ujian pertama yang harus dihadapi oleh kedua anak ingusan tadi. Anak yang murah hati, wajah rupawan, dan pribadi yang bijak memiliki semua yang diimpikan oleh anak miskin. Melahirkan awan gelap di hati anak miskin. Semuanya tidak pernah lagi sama. Mereka mencoba merubah keadaan, namun keadaan tidak terlalu berpihak pada di anak miskin. Langit hitam selalu muncul dalam hati anak miskin, sehingga dia harus tenggelam dalam mimpi buruk. Perlahan namun pasti, keduanya mulai berjalan ada takdir yang berbeda, sambil berharap mimpi buruk keduanya tidak akan pernah terjadi. Suatu saat mungkin hujan akan menumbuhkan kembali hati kering mereka.

0 comments:

Copyright © / Candra Aditama

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger